Idiot guide to Desktop Modding (Bahasa)

#1 Complete Newbie

Saya sering wondering, gimana ya cara bikin desktop kayak gini, cara bikin desktop kayak gitu. Sedangkan saya sendiri nda tau apa-apa. Ini pertama kali nya saya modding desktop, bahkan pertama kali nya saya nginstall distro basis linux. Saya pernah lihat screenshot dari desktop linux, bagus-bagus, dan saya pingin desktop saya juga jadi bagus. Terus saya kudu ngapain?

Saya nanya aja ah ke forum-forum, “Bagaimana cara bikin desktop saya jadi bagus”. Yey, cara cepet banget biar dapet ilmu instan. Tapi kok jawabannya malah bikin bingung ya..

“Install DE ini blablabla…”

“Ganti ini blablabla”

“Kasih conky blablabla…”

“Blablabla…”

“Kayaknya situ masi belum paham yang situ tanyakan blablabla…”

Apa maksudnya ini semua? Saya jadi makin bingung… Apa itu DE, apa itu conky, ntar saya malah nanya apa itu DE, apa itu conky, installnya bagaimana, dll.. pilihan yang buruk. Terus gimana cara nya biar bisa modding desktop.. saya kepengen banget. Saya bener-bener butuh bantuan.

Akhirnya, saya memutuskan untuk bertapa sejenak. Saya kudu cari-cari sendiri apa maksud dari semua ini. Oke, baiklah, pertama-tama, saya kudu belajar bahasa Inggris. Kebetulan saya pake Ubuntu, dan desktop nya ya gitu-gitu aja. Apa nama desktop ini? Google dulu ah..


Oh namanya Unity ternyata. Bentar-bentar.. apa itu unity? Kudu googling dulu, paling enggak mampir ke wikipedia.



Ih.. tambah bingung.. gimana ini.. Santai, jangan panik dulu. Kata google, Unity itu default desktop environment nya Ubuntu. Desktop Environment. Desktop Environment, kok kayaknya familiar ya.. bentar, kalo disingkat, berarti jadi.. DE! Ya, DE!! ada komen di pertanyaan saya yang jawabannya ganti DE. Apakah DE itu maksudnya adalah seperti yang saya maksud? Coba cari dulu ah di google.

Setelah saya cari-cari, ternyata memang DE itu adalah lingkungan desktop yang saat ini saya jalankan. Oh jadi begitu.. Terus, saya kudu ngapain ya.. Ganti tema? Dikasih apa gitu? Oke, akan saya cari di google!


Cuplikan cerita diatas itu mungkin pernah kita alami, dengan berbagai macam variasi simpulan dan petualangan. Dengan adanya forum, grup, komunitas, dll memang kita dimudahkan untuk saling berbagi ilmu dan bertanya. Namun, jangan lah sampai kita jadi vampire dalam suatu komunitas, dengan menanyakan hal-hal sepele yang seharusnya dapat digali informasinya secara mandiri.

Idiot Guide to Desktop Modding merupakan salah satu cara saya untuk mengkritik fenomena yang sering terjadi dalam sebuah komunitas. Dengan adanya kritik ini, saya juga memiliki tanggung jawab atas sebuah solusi atas kritik saya. Karena itu, berikut ini solusi-solusi yang saya tawarkan atas permasalahan diatas. Solusi saya ini lebih banyak bersifat teknis, karena itu, silahkan dikritik kembali.

Apa itu desktop modding?

Menurut saya sendiri, desktop modding adalah suatu usaha untuk memperindah suatu tampilan yang kita gunakan. Modding sendiri memerlukan beberapa skill teknis untuk dapat menghasilkan suatu karya yang dapat diterima dengan baik.

Untuk para pendatang baru, harus mulai darimana?

1. Kenali mesin yang anda pakai.

Mulai dari DE (Desktop Environment), aplikasi yang dipakai, cara theming, dll. Bagaimana kita bisa memodifikasi Desktop Environment yang kita pakai kalau kita sendiri belum tahu apa itu Desktop Environment.

DE menurut saya merupakan suatu kumpulan dari berbagai macam aplikasi yang saling membangun untuk menciptakan suatu lingkungan desktop yang layak dihuni. Tapi, apakah pengertian seperti ini yang dibutuhkan dalam desktop modding? Sedikit ya, dan kebanyakan tidak. Untuk pertama kalinya desktop modding, pengetahuan tentang DE yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang macam-macam DE. Apa saja macam-macam DE dan bagaimana tampilannya. Itu. Itu yang perlu diketahui. Jadi kita bisa membandingkan mana DE yang paling bagus dan mulai mendalami nya.

Mau coba-coba, silahkan, itu malah lebih bagus. Dengan seringnya coba-coba, kita akan lebih sering juga menghadapi permasalahan. Dari permasalahan lah ilmu itu datang.

Misal seperti ini.

leublu

Gnome-Shell, GTK theme by me forked from Kyun
plank theme by me forked from Kyun
icon set ~ Numix
running apps ~ Rhythmbox, Gcolor3, Urxvt

Bisa kita lihat disana menggunakan Gnome-shell, plank sebagai dock, dan aplikasi-aplikasi yang ditunjukkan adalah Rhythmbox, Gcolor3 dan Rxvt-Unicode. Tau darimana? dari keterangannya kan? Dari situ kita bisa mempelajari bagian-bagian dari sebuah desktop. Dari keterangan tersebut kita bisa mulai mencari dan mempelajari desktop modding. Karena itu, jika anda memiliki kelebihan dalam hal desktop modding, jangan lupa cantumkan sedetail mungkin keterangan tentang desktop anda. Itu sangat berguna bagi kami para newbie.

2. Do it yourself.

Saya sering jalan-jalan ke DeviantArt dan menemukan karya seni yang epic, misal, sebuah konfigurasi conky yang sangat memukau untuk dipasang di desktop. Apa itu conky? Saya sendiri masih belum tahu apa itu conky, sedangkan pada screenshot yang ditunjukkan di DeviantArt, jelas-jelas itu sangat indah. Dari kata kunci ini: conky, kita bisa mulai mencari apa dan bagaimana sebuah conky itu. Apa conky itu dan bagaimana cara memasangnya. Oke, setelah mencari beberapa saat, saya menemukan cara untuk memasang conky. Dengan conky -c /path/to/conky/config saya dapat memunculkan conky di desktop saya. Semudah itu? Ya, semudah itu. Dengan adanya conky manager, hal tersebut malah membuat semua makin mudah. Sekali lagi, dengan adanya kata kunci conky manager, kita dapat mencari dan memahami apa itu conky manager. Mungkin, dalam praktis nya, kita akan menemui berbagai permasalahan. Jangan panik. Dengan berbekal kata kunci yang ada, kemungkinan besar permasalahan tersebut akan terpecahkan apabila kita mau berusaha.

Contoh kasus diatas merupakan salah satu dari sekian banyak kasus yang sering kita hadapi dalam desktop modding. Pintar-pintarlah mencari kata kunci.

3. Malu bertanya, biar mandiri.

Ada peribahasa “malu bertanya, sesat di jalan”, memang bener adanya. Tapi kalo tanya terus itu namanya nda tau malu. Misal kayak gini, suatu ketika ada orang posting screenshot yang keren. Terjadilah percakapan di bagian comment.

Watcher : Gan, itu player music nya pake apa?
Poster  : ncmpcpp gan. 
Watcher : gimana cara pasangnya gan? << uda gejala ga tau malu 
Poster  : install aja mpd sama ncmpcpp. 
Watcher : gimana cara nginstallnya gan? saya pake kali linux << hacker wannabe 
Poster  : sudo apt-get install mpd ncmpcppp 
Watcher : tetep ga bisa nampilin lagu gan. << uninstall kali linux -> install windows 
Poster  : ... <br>

See? Oleh karena hal tersebut, kita kudu punya malu. Malu bertanya, biar bisa mandiri. At least ada usaha tanpa menggantungkan orang lain. Saya pribadi menganggap para desktop modder diluar sana yang bisa nyiptain tema, icon set, bisa bikin desktop yang keren, itu adalah hacker. Definisi hacker itu luas. Nda cuman berkutat disekitaran penetration atau web dev. Jadi, kalo pengen jadi hacker yang keren, dari awal kudu punya semangat hacker juga. Balik lagi ke masalah “malu bertanya, sesat di jalan”. Coba lah punya sedikit malu dalam bertanya. Kurangi kegiatan menanyakan hal-hal umum yang sama yang selalu ditanyakan orang-orang awam. Katanya mau jadi hacker, kok mentalnya masi orang awam. Malu bertanya, selain dapat memunculkan kemandirian, bisa juga untuk menghindari bullying.

Ngomong-ngomong tentang bullying, menurut saya banyak faktor yang menyebabkan seseorang jadi target bullying ataupun seseorang jadi ada niat untuk melakukan bullying. Salah satu faktornya ya karena kurang malu dalam bertanya. Ilmu pengetahuan itu nda gratis. Untuk bisa dapat ilmu pengetahuan, kita harus bayar. Bayar nya bisa dalam bentuk apapun. Bisa dalam bentuk mental-currency, yaitu keadaan psikis ketika di-bully, ataupun dalam bentuk time-currency, hilangnya waktu dalam hidup kita untuk mempelajari hal baru secara mandiri. Kalo saya pribadi, saya lebih memilih untuk menggunakan time-currency. Karena faktor ekonomi secara finansial saya kurang mampu, dan secara perhitungan matematis, mental-currency saya anggap kurang mampu untuk membeli suatu ilmu. Udah bayar, eh ga dapet ilmu, gitu biasanya. Jadinya saya lebih banyak browsing secara mandiri supaya saya bisa menguasai suatu teknik tertentu.

Kalo anda, pilih yang mana?


masih bersambung